Cara Pengoperasian Concrete Cutter

Concrete Cutter adalah alat atau mesin konstruksi yang digunakan untuk memotong jalan Aspal, Beton Cor, Keramik, dengan kedalaman kapasitas disesuaikan dengan Blade Cutter (Pisau Concrete Cutter) dan bahan padat lainnya. Mesin ini memiliki beberapa sumber tenaga bersadarkan jenis mesinnya yaitu ada yang menggunakan bahan bakar bensin, system hidrolik dan pneumatic, atau motor listrik. Berikut cara pengoperasian mesin concrete cutter di bawah ini :

Pengoperasian Mesin Concrete Cutter

Bacalah terlebih dahulu dan pahami buku panduan sebelum mengoperasikan mesin concrete cutter agar terhindar dari kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pengoperasian mesin. Periksalah selalu kondisi mesin pastikan dalam keadaan baik dan sebaiknya mesin dijaga kebersihannya.

Hal-hal yang harus dilakukan dalam pemeriksaan mesin sebelum digunakan:

1. Alat pelindung

Gunakan alat pelindung dan kesematan kerja agar terhindar dari kecelakaan saat bekerja dan hal-hal yang tak di inginkan.


2. Fitur dan spesifikasi.

Pastikan pisau cocok dengan spesifikasi dan sesuai dengan bahan penggergajian. pisau basah memerlukan air sebagai mendinginnya. Penggunaan pisau berlian yang tidak tepat amkan mengakibatkan kinerja mesin kurang optimal dan merusak blade.


3. Mendorong pin hole. 

Pastikan tidak ada distorsi dari lubang pin.


4. RPM maksimal

Gunakan RPM yang sesuai, jika melebihi RPM maksimal pisau berlian akan berbahaya dan dapat menurunkan kinerja dan merusak pisau


5. Gullets Periksa, inti baja pisau retakan yang mungkin disebarkan dari gullets. Celah mengindikasikan kegagalan, kelelahan ekstrim jika menggergaji terus kerusakan akan terjadi.


6. Pelindung blade

pastikan blade terpasang dan berfungsi dengann baik. Paparan pisau tidak boleh melebihi 180 derajat selama pengoperasian. Jangan operasikan mesin jika pelindung pisau terangkat


7. Tepi inti baja

Perubahan warna (oksidasi biru) pada tepi diameter menunjukan kondisi overheating yang disebabkan kurangnya air pendingin/udara. Overheating pisau dapat menyebabkan hilangnya ketegangan inti dan kemungkinan kegagalan blade. Periksa dan pastikan lebar inti baja seragam pada tepi pisau, dan tidak dibawah level perlindungan inti.


8. Lubang Arbor

Diameter pada lubang dan pisau harus lah cocok dan terbebas dari torsi. Gunakan flensa blade (kerah), bagian dalam menghadal flens haruslah bersih, jika keluar dari konsisi putaran arbor akan menyebabkan kerusakan pada blade dan gergaji.


9. Posisi terarah

Tempat terarah. Cek untuk memberikan keyakinan bila pisau mempunyai tujuan benar. Referensi panah arah pada blade dan menempatkannya sampai arah rotasi “downcuts” dengan perubahan poros.

 

10. Segmen tepi

Pastikan tidak ada retak, penyok, atau bagian yang hilang dari segmen berlian atau tepi. JANGAN menggunakan pisau yang hilang segmen atau sebagian dari RIM. Rusak dan/atau segmen yang hilang/rims dapat menyebabkan rusaknya pada gergaji, dan cedera pada operator atau orang yang beda di daerah operasi

 

 11. Membuat potongan lurus

Gunakan garis kapur untuk menandai garis lurus pada beton dan tempatkan papan kayu lurus di sepanjang garis, kemudian lakukan cut dangkal sekitar kedalaman ¼ inch sepanjang papan kayu.

 

12. Melakukan pemotongan

Naikan mata gergaji dari permukaan kerja sebelum melakukan pemotongan. Hidupkan mesin dan atur kecepatan yang sesuai untuk pengoperasian, turunkan pisau kepermukaan slab untuk memotong. Tidak boleh melebihi kedalaman maksimum pisau dan flans arbor tidak menyentuh permukaan slab.setelah selesai pemotongan angkat mata gergaji cukup tinggi dari permukaan dan bersihkan permukaan slab, kemudian matikan mesin.

Share: