3 Jenis Mesin Las Listrik

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue.

Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Arus yang digunakan untuk pengelasan dapat berupa arus AC maupun DC tergantung mesin las yang digunakan. Jenis arus ini yang membedakan macam-macam mesin las listrik. Berikut ini pembahasan dari masing-masing jenis mesin las listrik tersebut 

 

1. Mesin las arus bolak-balik (Mesin AC)

Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan. Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan.

Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan ini disebut transformator atau trafo. Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. Hal ini disebabkan kebanyakan sumber listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain, mempunyai tegangan yang cukup tinggi, padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk pengelasan hanya 55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere.Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya.

Kelebihan dari mesin las arus searah

  • Perlengkapan dan perawatan lebih murah
  • Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi keluaran
  • Busur yang menyala kecil sehingga dapat mengurangi timbulnya keropos pada gerigi las

Kekurangan dari mesin las arus searah

  • Tidak dapat dipergunakan untuk semua jenis elektroda
  • Tidak dapat digunakan untuk mengelas semua jenis logam
  • Suara yang dihasilkan lebih bising
  • Nyala busur tidak terlalu stabil

2. Mesin Las Arus DC (Searah)

Ada juga mesin las yang menggunakan arus searah yang dihasilkan oleh listrik. Arus searah tersebut dapat dihasilkan oleh mesin yang berupa dinamo motor listrik searah. Di mana dinamo tersebut dapat digerakkan oleh motor bensin, diesel, listrik atau alat penggerak lain. Mesin las ini membutuhkan alat yang dapat mengubah arus AC atau bolak-balik menjadi arus DC atau searah. Pengubahan arus ini diperlukan untuk beberapa tujuan, salah satunya yaitu agar nyala busur listriknya lebih stabil. Selain itu, tingkat kebisingan menjadi lebih rendah atau berkurang.

 

Kelebihan lain pengubahan arus tersebut yaitu mesin las menjadi lebih fleksibel. Mesin las DC sendiri terdapat 2 macam, di antaranya yaitu las stasioner dan las portabel. Untuk mesin las stasioner biasanya banyak digunakan untuk bengkel yang dilengkapi jaringan listrik permanen (PLN). Sementara mesin las portabel bentuknya lebih kecil dan biasa digunakan untuk pengelasan yang tidak terjangkau jaringan listrik. Yang lebih menarik, saat ini tersedia mesin las ganda yaitu mesin las dengan arus searah dan bolak-balik.

3. Mesin Las Ganda (AC – DC)

Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolakbalik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las.

Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan berbeda. Mesin las arus ganda dapat menyuplai arus antara 25 ampere sampai 140 ampere yang digunakan untuk mengelas plat – plat tipis, baja anti karat (stainless steel) dan alumunium. Untuk mengelas benda kerja yang tebal ,arus dapat disetel 60 – 300 ampere.

Share: