Tips Memilih Stabilizer

Stabilizer adalah alat untuk menjaga agar tegangan arus listrik pada instalasi listrik tetap normal atau tetap stabil, aliran listrik yang tidak stabil akibat pencurian daya listrik, perubahan cuaca atau terkena hambatan secara mendadak saat Stabilizer melewati kabel, dapat menyebabkan perubahan voltase atau tegangan yang tidak stabil. Cara memastikan tegangan listrik dengan menggunakan test voltage, jika kurang dari 200 V, maka anda harus menggunakan Stabilizer untuk menstabilkan tegangan agar kembali normal.

Tegangan arus listrik yang stabil sangat dibutuhkan untuk perangkat atau alat-alat elektronik yang sangat membutuhkan tegangan arus listrik yang stabil. Tegangan arus listrik yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja alat-alat elektronik tidak bekerja secara maksimal.


Manfaat Stabilizer : 
- Memberikan aliran listrik yang stabil kepada komponen-komponen Komputer. 
- Memberikan usia yang lebih lama pada komputer dibandingkan Komputer yang tidak menggunakan


Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih stabilizer :

 1. Rentang input Voltage ( Minimal 140 V – 240 V )

Biasanya rentang input voltage minimal 140 V – 240 V, ini adalah batas dan tertinggi input volt dari PLN yang diizinkan oleh stabilizer.

2, Power Output Maksimum

Ini adalah salah satu batas maksimum mampu dilakukan oleh stabilizer, biasanya batas maksimalnya berkisar antara 50-80% , namun tak jarang juga yang melebihi batas maksimum tersebut.

3. Digital Display

Digunakan untuk memudahkan Anda dalam melihat hasil kerja system

4. Soft Starter System ( Auto Wind Back System )

Berfungsi untuk mengatasi kegagalan start pada saat terjadinya pemadaman aliran listrik.  Jika tidak dilengkapi AWBS maka jika terjadi pemadaman akan mengalami kegagalan start.

5. System Servo Motor

Merupakan suatu system yang dapat merespon dengan cepat perubahan tegangan listrik selama kurang dari 1 detik.

6. Alarm Warning

Berfungsi untuk memberikan notifikasi bahwa ada suatu perubahan tegangan yang ekstrem.

7. By Pass Swith

Berfungsi untuk menyambungkan instalasi listrik langsung ke PLN tanpa melalui stabilizer jika dalam keadaan darurat dan terjadi kerusakan pada stabilizer.

8. Auto Cooling Fan

Berfungsi secara otomatis ketika suhu dalam stabilizer diluar dari suhu normal, dan akan mematikan fan di ketika suhu kembali dalam keadaan normal.

9. Auto Cut off

Berfungsi secara otomatis dengan mematikan stabilizer jika tegangan listrik melebihi rentang input voltage yang diizinkan dan menghidupkannya jika sudah normal.

10. Adanya garansi

Pastikan adanya garansi resmi pada saat membeli produk untuk menjamin produk tersebut dari segal kerusakan – kerusakan pabrik dan juga di peruntukan jika terjadi kerusakan pada waktu yang ditentukan dapat diservice oleh penjual.


Share: